Minggu, 17 Mei 2015

PENGEMBANGAN KREATIFVITAS DAN KEBERBAKATAN

PENGEMBANGAN KREATIFVITAS DAN KEBERBAKATAN



NAMA :
ASSYIFA CAESARA VIANDINI (11514752)
DEVY RAHMAWATI (12514859)
DIANI ALIFAH PUTRI (13514022)



  FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014/2015
I. BELAJAR DAN MENGAJAR KREATIF
1. Arti Belajar Kreatif
Pengertian Belajar Kreatif
Kreativitas belajar terdiri dari dua kata yaitu kreativitas dan belajar, dalam pengertian kreativitas beberapa ahli berpendapat dengan berdasarkan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda-beda,diantaranya sebagai berikut : James R. Evans mendefinisikan kreativitas sebagai ketrampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subyek dari perspektif baru dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.
∗ Kreativitas memerlukan adanya modal, yaitu konsep dalam pikiran untuk dilahirkan kembali dalam bentuk yang berbeda. Dalam pemecahan masalah, dia tidak harus mencari jawaban baru tetapi dia hanya perlu menggali informasi-informasi dalam pikirannya untuk dikaitkan dan dituangkan dalam bentuk solusi terhadap problem tersebut. Sedangkan Rogers menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang, dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.
∗ Kreativitas dapat dinilai ketika hal tersebut tertuang dalam suatu tindakan nyata, ketika pemikiran baru belum dituangkan, maka itu adalah proses menuju kreativitas. Jadi, kreativitas tetaplah berpusat di otak manusia, kreativitas terjadi karena keseluruhan bagian otak bekerja secara bersamaan, terpadu pada satu waktu tertentu dengan tetap melakukan spesialisasi masing-masing, otak dengan sigap menanggapi setiap informasi yang masuk. Kadar pengelolaan otak akan sangat menentukan tingkat kreativitas seseorang, karena itu otak harus dilatih, tidak hanya dengan makanan bergizi tapi dengan latihan berfikir yang terus-menerus.
∗ Untuk dapatmelahirkan kreativitas, seseorang harus dapat memanfaatkan kedua sifat otak (kiri dan
Proses belajar kreatif
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru yang professional dalam menyusun program pembelajaran yang dapat meningkatkan  kreativitas siswa dalam belajar yaitu:
a) Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif
b) Mengajukan dan mengundang pertanyaan
c) Memadukan perkembangan kognitif (berfikir), afektif (sikap) dan Psikomotorik (perasaan)
Mengapa belajar kreatif itu penting
Refinger (1980 : 9-13) dalam Conny Semawan (1990:37-38) memberikan empat alasan mengapa belajar kreatif itu penting.
• Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu siswa agar mereka lebihmampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri.
• Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan.
• Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehiduppan kita. Banyak pengalamankreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan bagi kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.
•   Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.

Model Pembelajaran Kreatif dari Treffinger
Dalam pembelajaran kretaif, terdapat teknik-teknik tertentu yang
penggunaanya harus disesuaikan dengan fungsi dan tahap pembelajaran. Metode dan teknik kreatif berikut mengacu kepada model pembelajaran kreatif dari Treffinger (1980) . Model pembelajaran kreatif oleh Treffinger dikelompokkan menjadi tiga tingkat.
Teknik-teknik kreatif tingkat pertama
Teknik pembelajaran kreatif tingkat pertama yang menekankan
pada fungsi-fungsi divergen ini antara lain menggunakan teknik
pemanasaan, pemikiran dan perasaan terbuka, sumbang saran dan
penangguhan kritik, daftar penulisan gagasan, penyusunan sifat, dan hubungan yang dipaksakan.
Cirinya
▪ Pengahiran terbuka (oopen endedess)
▪ Penerimaan banyak gagasan dan jawaban yang berbeda
▪ Gagasan-gagasan tingkat satu meminta kita untuk menerima
pandangan yang baru dan melihat melebihi pemikiran biasa atau
pikiran yang terikat dengan kebiasaan kita.
▪ Guru mencoba bertindak sebagaikamera yang menangkap sebanyak mungkin dalam setiap situasi.
Tekniknya:
▪ Pemanasan
▪ Pemikiran dan perasaan berahir terbuka
▪ Memberi saran
▪ Daftar penulisan gagasan
▪ Penyusunan sifat untuk merangsang munculnya
banyak gagasan dalam memecahkan atau menganalisis satu objek.
Teknik-teknik kreatif tingkat kedua
Basic Tools, yaitu tehnik-tehnik kreativitas tingkat I yang meliputi ketrampilan divergen dan tehnik-tehnik kreatif. Ketrampilan dan tehnik-tehnik ini mengembangkan kelancaran dan kelenturan berfikir serta kesediaan mengungkapkan pemikiran kreatif kepada orang lain berikut ini adalahbeberapateknik kreatif tingkat kedua, antara lain: Teknik analisis morfologis, bermain peran dan sosiodrama, serta synectics.
Teknik kreatif tingkat ketiga
Dalam tingkat ketiga ini teknik kreatif mengupayakan keterlibatan
pembelajar dalam masalah dan tantangan nyata. Ini bermaksud agar kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna bagi para pembelajar untuk menghadapi masalah nyata dalam kehidupanya. Pada tahap ini pembelajar telibat langsung dalam pengajuan pertanyaan secara mandiri dan diarahkan sendiri. Adapun teknik yang digunakan dalam tingkat ketiga ini adalah teknik pemecahan masalah (PMK) secara kreatif.
II. MENGAJAR KREATIF
Pengertian mengajar kreatif
Definisi mengajar adalah memberikan petunjuk yang sebenarnya kepada orang lain (Hoetomo,MA,1999) sedangkan Kreativitas Menurut Jamridafrizal.S.A.g.S.S.M.Hum (2010) Kreativitas ialah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gaya hidup, gagasan, proses maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya. sedangkang menurut Fuad Anshori ( " Mengembangkan kreativitas dalam perspektif psikologi islam".Yogyakarta:Menara kudus, 2002, h.33 18) Kreativitas meliputi baik ciri-ciri kognitif (aptitude) seperti kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan keaslian (orisinalitas). Jadi mengajar kreatif adalah memberikan petunjuk yang sebenarnya kepada orang lain dengan cara yang berbeda dari sebelumnya berupa cara cara unik.

Teknik Mengajar Kreatif
• Melakukan Pemanasan
Cara yang paling sederhana untuk merangsang pemikiran kreatif ialah dengan mengajukan pertanyaan yang memberikan kesempayan timbulnya berbagai macam jawaban sebagai ungkapan pikiran dan perasaan serta dengan membantu siswa mengajukan pertnayaan. Contoh-kegiatan pemikiran dan perasaaan terbuka:
➢ Menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai
➢   Mencari penggunaan baru dari benda sehari-hari
➢  Meningkatkan atau memperbaiki suaut produk atau benda
(Munandar, 1999 : 100-1003).
• Pemikiran & Perasaan Terbuka
Teknik pemikiran dan perasaan berahir ini pada intinya ingin mengupayakan agarpembelajar terdorong memunculkan perilaku divergen. Perilaku ini dapat dirangsang dengan cara mengajukan pertayaan yang memungkinkan pembelajar mengungkapkan segala peraaan dan pikiran sebagai jawaban.




III. STRATEGI BELAJAR KREATIF
Strategi Pembelajaran kreatif yang diberi nama “Majelis” ini cocok digunakan untuk mata pelajaran TIK, IPA, Penjaskes, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, Keterampilan, Seni Budaya, IPS, dan Matematika. Dasar pemikiran mengapa muncul strategi pembelajaran ini adalah sifat dasar alamiah manusia yang senantiasa ingin berkumpul dan bercakap-cakap, atau berdiskusi. Strategi pembelajaran kreatif majelis ini mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan setting ruangan secara khusus. Selain itu, selama pembelajaran siswa dapat melatih kecerdasan emosional, kemandirian, berbicara, menulis, membaca, mendengarkan, bergerak, dan tentu saja bersenang-senang.Melalui strategi pembelajaran kreatif majelis ini, setiap kelompok siswa misalnya diberi tugas untuk menggabungkan potongan-potongan informasi atau gambar menjadi sesuatu yang utuh dan bermakna. Melalui kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi “Majelis” ini, dapat diharapkan siswa menjadi aktif baik secara fisik maupun mental. Mereka pasti lebih suka menggeser-geser kartu dan mereka-reka kata, kalimat, atau simbol untuk membuat hubungan. Selain itu metode ini bagus untuk keterampilan mengurutkan, mengelompokkan,memilih dan mencocokkan. Mereka dapat diminta untuk saling berlomba untuk menjadi yang paling cepat menyelesaikan tugas. Hal ini dilakukan agar setiap kelompok menjadi lebih bersemangat dalam belajar.Strategi pembelajaran “Majelis” dapat divariasikan dengan membuat sistem kompetisi untuk kelompok siswa.
IIII. MENJELASKAN DAN MENGANALISA SARAN-SARAN TAMBAHAN DALAM MEMUPUK IKLIM BELAJAR KREATIF
➢ Merancang dan Menyiapkan Bahan Ajar/Materi
✓ Menentukan bahan ajar/materi pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik
✓ Menentukan tujuan pembelajaran dari masing-masing bahan ajar/materi pelajaran yang akan disampaikan
✓ Memilah bahan ajar/materi pelajaran yang dinilai sulit dan mudah diterima oleh peserta didik
✓ Merancang cara pemberian dan membangkitkan perhartian dan semangat belajar siswa, melalui contoh, ilustrasi gaya bahasa yang di gunakan dan lain sebagainya
✓ Merancang cara untuk menimbulkan keaktifan dalam pembelajaran siswa, berupa pemberian tugas mencari bahan ajar, eksperimen, stimulasi, diskusi, perkerjaan rumah dan sebagainya
✓ Merancang cara pemberian pengulangan tehadap bahan ajar yang dinilai sulit melalui tes kecil, pemberian tambahan waktu belajar, pemberian tugas/perkerjaan rumah dan lain sebaginya
✓ Merancang cara memberikan tantangan belajar yang perlu diatasi bersama oleh siswa, baik individual maupun kelompok, seperti menugaskan membaca dan menyimpulakn hasil, tugas, tugas kelompok, pengenalan lingkungan sekitar, memberikan tugas kliping Koran dengan tema sesuai dengan materi pelajaran dan memberikan kesimpulan dan lain sebagainya
✓ Merancang cara untuk balikan dan penguatan, berupa tes kecil harian, pemberian tugas/latihan, pemberian jam pelajaran tambahan untuk penguatan dan sebagainya
✓ Memperhatikan perbedaan karakteristik kemampuan siswa dan mengelompokkan ke dalam siswa pintar, sedang, dan kurang, serta perlakuan yang akan diberikan
✓ Menyusun rencana kerja
➢ Pengelolaan Kelas
✓ Pengelolahan kelas harus sesuai dengan materim, tujuan, dan kebutuhan yang dihadapi. Guru dapat merancang pengelolahan kelas secara variatif untuk menghindarkan proses pembelajaran yang monoton, satu arah dan kering. 
✓ Mengkaji bahan ajar/materi pembelajaran yang akan disampaikan, tujuan pembelajran
✓ Mengkaji bentuk-bentuk pengelolaan kelas dan menentukan dengan kemungkinan penerapan sesuai dengan bahan ajar/materi pelajaran yang akan disampaikan, dalam bentuk klasikal/kelas, berkelompok, berpasangan, perseorangan atau lainnya
✓ Memperhatikan hal-hal pengelolaan kelas terkait denganpemberian dan membangkitkan perhatian dan motivasi peserta didik, mengembangkan keaktifan dalam pembelajara, keterlibatan langsung peserta didik, pemberian pengulangan, pemberian tantangan belajar, pemberian balikan dan penguatan, serta perbedaan individual siswa
✓ Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan dalam pengelolaan dan kebutuhanruang/kelas, serta membahas dengan kepala sekolah dan rekan guru lain untuk mencari alternative pemecahannya
✓ Menyusun rencana kerja terkait pengelolaan kelas
➢ Pemanfaatan Waktu
Hal yang dapat dilakukan guru dalam mewujudkan gagasan/ide dan perilaku kreatif dalam memanfaatkan waktu antara lain (Agung 2010:58-59):
✓ Mengkaji rancangan/persiapan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya
✓ Menyusun pembagian waktu pembelajaran berdasarkan jenis/bentuk pengajaran, misalkan penyampaian bahan ajar/materi pelajaran, diskusi, eksperimen, dan lain sebagainya
✓ Merancang dan menyususun pembagian waktu untuk membangkitkan perhatian dan motivasi peserta didik, keterlibatan langsung, keaktifan, pengulangan, balikan dan penguatan, sampai dengan penambahan jam pelajaran
✓ Mengidentifikasi permasalahan dan  hambatan yang muncul dalam upaya memberikan tambahan waktu belajar kepada siswa
✓ Membahas dengan kepala sekolah dan rekan guru lain untuk mencari alternatif pemecahannya.
✓ Menyusun rencana kerja pemanfaatan waktu
➢ Penggunaan Metode Pembelajaran
Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk mewujudkan perilaku pembelajaran yang kreatif dalam menggunakan metode pengajaran, yaitu (Agung 2010:60-61):
✓ Mengkaji bentuk metode pembelajaran yang ada
✓ Mengkaji segenap hal terkait  dengan penggunaan metode pembelajaran, mulai dari bahan ajar/materi pelajaran, tujuan pembelajaran yang akan disampaikan, upaya membangkitkan perhatian dan semangat peserta didik, melibatkan keaktifan peserta didik, memberikan balikan dan penguatan, sampai dengan perhatian terhadap perbedaan karakteristik peserta didik
✓ Merancang metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengunaannya
✓ Membahas rancangan penggunaan bentuk metode pembelajaran dan menyiapkan fasilitas pendukung
✓ Mencari bantuan ahli yang berasal dari dalam maupun luar sekolah (apabila diperlukan)
✓ Menyususn rancangan kerja pemanfaatan metode pembelajaran
➢ Penggunaan Media Pembelajaran
Di bawah ini sejumlah langkah/tindakan yang dapat dilaksanakan oleh guru terkait dengan penggunaan media pembelajaran, antara lain (Agung 2010:62):
✓ Mengkaji bentuk-bentuk media pembelajaran yang ada
✓ Mengkaji segenap hal terkait dengan penggunaan media pembelajaran, mulai dari bahan ajar/materi pelajaran, tujuan pembelajaran, upaya membangkitkan perhatian dan semangat peserta didik, melibatkan keaktifan peserta didik, memberikan balikan
dan penguatan, sampai dengan perhatian perbedaan karakteristik peserta didik
✓ Merancang dan membahas penggunaan media pembelajaran
✓ Mencari bantuan ahli
✓ Menyusun rencana kerja penggunaan media pembelajaran.

➢ Pengembangan Alat Evaluasi
Dibawah ini dikemukakan langkah-langkah atau tindakan yang mungkin dapat dilakukan guru dalam mewujudkan gagasan/ide dan perilaku pembelajaran yang kreatif berkaitan dengan pengembangan alat evaluasi tersebut (Agung 2010:63-65):
✓ Mengidentifikasi jenis/bentuk tes berbagai alat evaluasi hasil belajar siswa/peserta didik serta kaidah-kaidah penulisan soal
✓ Menentukan waktu evaluasi berupa tes/ulangan harian, mingguan, bulanan, cawu dan semester
✓ Menentukan jenis/bentuk tes (uraian, jawaban singkat, isian, pilihan ganda, menjodohkan dan benar salah)
✓ Menetapkan jenis/bentuk tes yang telah dipilih
✓ Mengidentifikasi permasalahan, hambatan dan kebutuhan berkenaan dengan penggunaan jenis/bentuk tes
✓ Menentukan alternatif pemecahan permasalahan, hambatan dan kebutuhan yang dihadapi.





















Sumber