TEORI KEPRIBADIAN KESEHATAN
TEORI KEPRIBADIAN KESEHATAN
I.
Aliran Humanistik
Psikologi humanistik
merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an
dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad
pertengahan. Humanistik berkembang menjadi a third force atau a third power
atas reaksi terhadap dua aliran psikologi sebelumnya yaitu behaviorisme dan
psikoanalismeatau psikoanalisa. Psikologi behaviorisme dipelopori oleh ivan
Pavlov, behaviorisme merupakan aliran yang mempelajari perilaku individu yang
diamati dengan tujuan untuk meramalkan dan mengontrol tingkah laku individu
tersebut. Behaviorisme memandang manusia ibarat makhluk mekanistik yang
dikendalikan kekuatan dari luar dirinya.Psikoanalisis adalah aliran
yang dipelopori oleh psikoanalisis ala freud. Merupakan aliran psikologi yang
mencari akar atau sebab tingkah laku manusia dalam motivasi dan konflik yang
ada di dalam bawah sadar. Psikologi behaviorisme dan psikoanalisis tidak
memosisikan manusia sebagai manusia keduanya tidak bisa menjelaskan aspek eksistensi
manusia yang positif dan penentu seperti: cinta, nilai, makna, dan pertumbuhan
pribadi. Kekosongan inilah yang diisi oleh psikologi humanistikseperti yang
dikemukakan oleh Victor E frankl “saya pikir, sudah saatnya kita mengakui
kenyataan bahwa manusia bukan sekedar mekanisme atau hasil pelaziman kita harus
mengakui kemanusiaan manusia”. Kini saatnya kita mengakui bahwa manusia adalah
wujud yang selalu mencari makna dan akan terlanda keresahan hati bila makna
yang dicarinya belum ditemukan.Pada dasarnya, perkembangan
psikologi humanistik bermula dari ajaran Santo Thomas Aquinas, tentang adanya
kemauan bebas (freewill) manusia da tanggung jawab atas tindakan mereka. Namun
dalam perkembangan selanjutnya, psikologi humanistik dipandang sebagai a new trend
karena merupakan aliran psikologi paling menonjol pada tahun 1960-an.Dalam mengembangkan teorinya,
psikologi humanistik sangat memerhatikan dimensi manusia dalam berhubungan
dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitikberatkan pada kebesaran individu
untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya. Nilai-nilai tanggung
jawab personal, otonomi, tujuan, dan pemaknaan.Dalam hal itu James Bugental(1964)
mengemukakan lima dalil utama psikologi humanistic yaitu: 1. Keadaan manusia tidak dapat direduksi ke
dalam komponen-komponen.
2.
Manusia
memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya.
3.
Manusia
memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain.
4.
Manusia
memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya.
5. Manusia memiliki kesadaran dan
sengajauntuk mencari makna, nilai, dan kreativitas.
Fokus utama secara psikologi
humanistik dalam bidang pendidikan yaitu mengembangkan aspek individu secara
totalitas, baik fisik, intelektual, emosional maupun social serta bagaimana
seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi balajar serta motivasi
belajarsiswa dalam mengaktualisasikan diri. Psikologi humanistic berpandangan
bahwa manusia memiliki kekayaan jiwa yang sarat dengan potensi-potensi yang
haus dikembangkan oleh karena itu psikologi harus lebih manusiawi mempelajari
masalah-masalah kemanusiaan yang mencakup unsure kesadaran dan ketidak sadaran.
Disamping itu manusia dipandang sebagai makhluk yang aktif bebas menentukan
perilakunya sendiri karena memiliki kekuatan di dalam dirinya yang mendorong
kearah aktualisasi diri dengan potensi-potensi yang dimilikinya.Slavin mengmukakan bahwa
pendidikan humanistik berarti pendidikan yang bercorak kemanusiaan. Tokoh yang
menggagas pertama kali pendidikan humanistik dengan nilai-nilai kemanusiaan
adalah Jean Jacques Rousseau dengan ide nya yang berbunyi “ man is good by
nature and must discover that nature and follow it“ artinya manusia pada
hakekat nya lebih baik, oleh karena itu hakekat tersebut harus ditemukan dan
diikuti. Tokoh lain yang dianggap memberkan pengaruh yang besar dalam dunia
pendidikan sekarang adalah Jhon Dewey, Abraham Maslow dan Carl R. Rogers.Dalam pendidikan humanistik, ada beberapa
hal pokok yang mendasar yaitu:1. Siswa harus memiliki pegangan substansial
(a substantial hand) tentang arah pendidikan yang dilakukan, baik dalam hal
memilih pelajaran dan tentang cara mempelajarinya.
2. Adanya unsur rasa dan unsur cipta yang
harus diperhatikan dan perlu dikembangkan dalam proses belajar mengajar karena
kedua unsur tersebut terjadi secara stimulant yakni ketika siswa berfikir
pada saat itu juga mereka merasa. Hal tersebut menuntut agar seorang pendidik
yang biasanya lebih banyak berperan sebagai fasilitator dari pada pemberi ilmu
pengetahuan, agar tidak menciptakan jarak social dngan siswanya melainkan
menjadi siswa senior yang selalu siap menjadi nara sumber, konsultan dan
sebagai juru bicara.
3. Pendidik harus menciptakan lingkungan
kelas yang dapat menjamin proses belajar mengajar, sebab salah satu ciri kelas
humanistik adalah lingkungan kelas yang aman dan nyaman agar siswa merasa yakin
bahwa mereka dapat belajar dan dapat mengeerjakan hal-hal positif.
4.
Pendidikan
humanistik diharapan untuk dapat membantu siswa agar mencapai perwujudan
dirinya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimilikinya, sehingga tujuan
humanistic dapat tercapai yaitu tercapainya derajat manusia yang mampu
mengaktualisasikan dirinya ditengah kehidupan masyarakat sesuai potensi yang
dimilikinya.
Menurut Rogers ciri belajar terdiri dari:1. Belajar yang bermakna
Yaitu belajar yang terjadi jika dalam
proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik.2. Belajar yang tidak bermakna
Yaitu belajar yang terjadi jika dalam
proses pembelajaran melibatkan aspek aliran, akan tetapi tidak melibatkan aspek
perasaan peserta didik.Rogers juga mengemukakan berapa prinsip
belajar yang penting yaitu:1. Manusia itu memiliki keinginan alamiah
untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu terhadap dunianya dan keinginan yang
mendalam untuk mengekplorasi dan asimilasi pengalaman baru.
2. Belajar akan cepat dan lebih bermakna
bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan siswa.
3. Belajar dapat ditingkatkan dengan
mengurangi ancaman dari luar.
4. Belajar secara psrtisipatif jauh lebih
efektif dari pada belajar secara pasif dan orang yang belajar lebih banyak bila
belajar atas pengarahan diri sendiri.
5. Belajar atas prakarsa diri sendiri yang
melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan
tahan lama.
6.
Kebebasan,
kreatifitas dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan
evaluasi diri dan evaluasi dari orang lain tidak brgitu penting.
Menurut rogers peranan guru dalam
kegiatan belajar siswa, menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator
yang berperan aktif dalam:a. Membantu menciptakn iklim kelas yang
kondusif, agar siswa bersifat positif terhadap belajar.
b.
Membantu
siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan siswa untuk
belajar.
c.
Membantu
siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan
pendorong belajar.
d.
Menyediakan
berbagai sumber belajar kepada siswa.
e. Menerima pertanyaan dan pendapat serta
perasaan dari berbagai siswa sebagaimana adanya.
Kelebihan dan Kekurangan Teori belajar
Humanistik Kelebihannya:a. Siswa akan maju menurut iramanya sendiri
dengan suatu perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu untuk mencapai
suatu perangkat tujuan yang telah ditentukan pula karena para siswa bebas
menetukan cara mereka sendiri dalam mencapai tujuan mereka sendiri.
b. Pendidik aliran Humanistik mempunyai
perhatian yang murni dalam pengembangan anak-anak (perbedaan dari per individu)
c. Ada perhatian yang kuat terhadap
pertumbuhan pribadi dan perkembangan siswa secara individual dan
hubungan-hubungan manusia ini adalah suatu uasaha untuk mengimbangi
keadaan-keadaan baru yang selalu yang di jumpai oleh siswa, baik di dalam
masyarakat.
d. Memperoleh pengetahuan secara meluas
tentang sejarah, sastra, pengolahan strategi untuk berfikir produktif, karena
pendekatan Humanistik merupakan suatu pengembangan nilai-nilai dan sikap
pribadi yang yang dikehendaki secara sosial.
e.
Para
siswa dapat memilih suatu pelajaran agar mereka dapat mencurahkan waktu mereka
bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah pelajaran yang akan dipelajari
atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktivitas-aktivitas kreatif yang akan
dilakukan.
Kekurangannya:a. Siswa yang tidak mau memahami potensi
dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.
b.
Siswa
yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses
belajar.
II.
Pendapat Allport
Teori – Teori Allport Allport
lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan
suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia dan sifat-sifatnya yang tampaknya
bersumber pada masa kanak-kanak. Secara umum teori Allport memberi definisi
yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk
melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Memandang
satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi
sehat, inilah kelebihan dan kekuasaan dari teori Allport.Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Allport
tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai
oleh kekuatan-kekuatan tak sadar atau kekuatan-kekuatan yang tidak dapat
dilihat dan dipengaruhi. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu
merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa
yang neurotis.Kepribadian-kepribadian
yang matang juga tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik pada masa
kanak-kanak. Orang-orang neurotis terikat pada pengalaman masa kanak-kanak
tetapi orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Orang-orang
yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan intensi-intensi dan
antisipasi kearah masa depan. Kemudian Allport juga berpendapat bahwa
kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak
terpisah. Namun dalam hal ini yang menjadi kelebihan Allport adalah tentang
antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa
dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.Dalam
teori, Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke
depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang
dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang
dikemukakan oleh Freud. Manusia yang sehat memiliki
kebutuhan terus-menerus akan variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan baru.
Mereka tidak suka akan hal-hal yang rutin dan mereka mencari
pengalaman-pengalaman baru, semuanya ini menghasilkan tegangan. Akan tetapi
Allport percaya bahwa hanya melalui pengalaman-pengalaman dan resiko-resiko
yang menimbulkan tegangan ini, manusia dapat bertumbuh. Dalam pandangan
Allport, ia yakin bahwa kepribadian yang sehat tidak perlu menjadi orang yang
bersenang-senang dan bahagia secara jasmani dan rohani, tetapi kita harus
mengembangkan suatu motif yang baru untuk menggantikan motif yang lama supaya
kepribadian tetap sehat. Perkembangan Proprium Allport mengemukakan bahwa semua
fungsi diri atau fungsi ego yang telah dijelaskan disebut dengan fungsi
proprium dari kepribadian. Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki
seseorang atau unik bagi seseorang. Fungsi-fungsi ini termasuk :1. Perasaan jasmaniah yakni kita tidak
dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri, contohnya bayi tidak dapat
membedakan antara “diri” dengan dunia sekitarnya namun lambat laun dengan makin
banyaknya kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman perceptual maka bayi
itu akan dapat membedakan antara “diri” dengan dunia sekitarnya.
2. Identitas diri yakni anak mulai sadar
akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai orang yang terpisah dan anak
mulai mempelajari namanya. Menurut Allport, segi yang sangat penting dalam
sebuah identitas yaitu sebuah nama. Nama menjadi lambang dari kehidupan
seseorang yang mengenal dirinya dan membedakannya dari yang lain.
3. Harga diri yakni menyangkut perasaan
bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan sesuatu atas
usahanya sendiri. Dia mulai menyelediki dan memuaskan persaan ingin tahunya
tentang lingkungan, memanupulasi dan mengubah lingkungannya itu. Intinya adalah
kebutuhan anak akan otonomi. Hal ini kelihatan dalam tingkah lakunya yang
negative sekitar usia 2 tahun, ketika anak kelihatan menentang segala sesuatu
yang dikehendaki orang tua untuk dilakukannya. Kemudian sekitar usia 6-7 tahun
harga dirinya ditentukkan oleh semangat bersaing dengan kawan-kawan sebayanya.
4. Perluasan diri yakni perasaan
keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya.
Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting.
5. Gambaran diri yakni terkait dengan
penanaman-penanaman nilai, tanggung jawab moral, intensi, tujuan dan
pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribadiannya kelak. Selain
itu juga, anak dapat melihat dirinya dan pendapat tentang dirinya dan ini dapat
berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan anak melalui pujian
dan hukuman yang diberikan kepada anak tersebut.
6. Diri sebagai perilaku sosial yakni anak
dapat belajar bahwa ia dapat memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan
proses logis dan rasional dengan aturan-aturan dan harapan yang baru yang ia
peroleh dari teman-temannya ataupun dari gurunya sebagai hasil belajar ketika
ia sudah mulai bersekolah.
7. Propriate striving yakni pembangunan
tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes, distant
goals. Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang
anak atau dewasa?” dan “siapakah saya?”
Semuanya
merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi
tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”.
Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa
sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.Allport
menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium. Selama 3 tahun pertama,
tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri
berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4-6 tahun, dua
aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan
gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan
kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal
pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka
panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium. Ciri-Ciri Kepribadian yang
Matang Menurut Allport
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku
menurut prinsip otonomi fungsional.Kualitas kepribadian yang matang menurut
allport sebagai berikut:1. Ekstensi sense of selfAdalah
kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas,
kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain, kemampuan merencanakan
masa depan dengan penuh harapan dan rencana, kemampuan mengerjakan sesuatu
secara aktif. Semakin banyak seseorang terlibat dalam kegiatan maka semakin
sehat secara psikologis juga dia.2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Adalah
kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion
(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang
atau suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan
dengan semua bangsa)3. Penerimaan diri/ Keamanan emosional
Adalah
kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebihan dalam hal-hal yang menyinggung
dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi,
kontrol diri atau dapat mengontrol emosi mereka, perasaan proporsional.4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian
dan penugasan
Adalah
kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Mereka memandang dunia
mereka secara objektif dan menerima realitas sebagaimana adanya.5. Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas
Adalah
kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian serta
tanggung jawab penuh dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai
persoalan tanpa panik, memiliki dedikasi dan komitmen yang kuat dalam
penyelesaiaan tugas dan keterampilan tersebut.6. Objektifikasi diri: insight dan humorAdalah
kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Orang
yang sehat adalah yang terbuka pada pendapat orang lain, memiliki pandangan
yang positif dan memiliki wawasan diri yang tinggi terhadap dirinya dalam
merumuskan suatu gambaran yang objektif. Selain itu adanya korelasi yang tinggi
antara wawasan diri dengan humor, humor tidak sekedar menikmati dan tertawa
tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada
keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.7. Filsafat Hidup
Orang
yang sehat melihat kedepan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana jangka
panjang maka daripada itu dibutuhkannya suatu nilai-nilai dan suara hati yang
kuat untuk dapat mencapai semuanya itu. III.
PENDAPAT ROGERS
Perkembangan Kepribadian “Self” Self atau self concept adalah
konsep menyeluruh yang terorganisir mengenai pengalaman yang berhubungan dengan
aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Self concept menggambarkan
konsep orang mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi
bagian dari dirinya, pandangan diri dalam berbagai perannya dalam kehidupan dan
dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal.
Konsep
pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self, sehingga dapat
dikatakan self merupakan struktur kepribadian yang sebenarnya. Carl
Rogers mendeskripsikan the self atau self-structure sebagai
sebuah konstruk yang menunjukan bagaimana setiap individu melihat dirinya
sendiri. Self ini dibagi 2 yaitu :Real Self adalah
keadaan diri individu saat ini. Ideal
Self adalah keadaan diri individu yang ingin dilihat oleh individu itu sendiri
atau apa yang ingin dicapai oleh individu tersebut.Perhatian
Rogers yang utama adalah bagaimana organisme dan self dapat dibuat lebih
kongruen/ sebidang. Artinya ada saat dimana self berada pada keadaan
inkongruen, kongruensi self ditentukan oleh kematangan, penyesuaian, dan
kesehatan mental, self yang kongruen adalah yang mampu untuk menyamakan antara
interpretasi dan persepsi “self I” dan “self me” sesuai dengan realitas
dan interpretasi self yang lain. Semakin lebar jarak antara keduanya, semakin
lebar ketidaksebidangan ini. Semakin besar ketidaksebidangan, maka semakin
besar pula penderitaan yang dirasakan dan jika tidak mampu maka akan terjadi
ingkongruensi atau mal-adjustment atau neurosis. Misalkan anda memiliki ideal
selfsebagai orang yang memiliki bentuk tubuh ideal serta memiliki prestasi
yang tinggi dibanding teman –teman anda, tetapi nyatanya real self anda
adalah orang yang tidak memiliki bentuk tubuh yang ideal serta prestasi anda
adalah rata-rata dengan teman-teman anda maka akan ada kesenjangan antara real
self dan ideal self yang dapat menimbulkan kecemasan.Bila
seseorang, antara “self concept”nya dengan organisme mengalami
keterpaduan, maka hubungan itu disebut kongruen (cocok) tapi bila sebaliknya
maka disebut Inkongruen (tidak cocok) yang bisa menyebabkan orang mengalami
sakit mental, seperti merasa terancam, cemas, defensive dan berpikir kaku serta
picik. Sedangkan ciri-ciri orang yang mengalami sehat secara psikologis
(kongruen), dalam Syamsu dan Juntika (2010:145) disebutkan sebagai berikut :1.
Seseorang
mampu mempersepsi dirinya, orang lain dan berbagai peristiwa yang terjadi di
lingkungannya secara objektif
2.
Terbuka
terhadap semua pengalaman, karena tidak mengancam konsep dirinya
3.
Mampu
menggunakan semua pengalaman
4.
Mampu
mengembangkan diri ke arah aktualisasi diri (fully functioning person).
Bagian dari
medan fenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri dari pola-pola pengamatan
dan penilaian sadar atas diri sendiri.Berkembang dari
interaksi dengan lingkunganIndividu
berperilaku dengan cara yang selaras/ konsisten dengan selfPengalaman yang
tidak selaras dengan self dianggap sebagai ancamanSelf mungkin
berubah sebagai hasil dari maturation dan proses belajar Peranan Positive Rogard Dalam Pembentukan
Kepribadian Setiap
manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,
pengagungan, dan cinta dari orang lain (warmth, liking, respect, sympathy
& acceptance, love & affection). Kebutuhan ini disebut need
for positive regard. Positive regard terbagi menjadi 2
yaitu:Conditional
positive regard (bersyarat)
Conditional positive regard atau penghargaan positif bersyarat
misalnya kebanyakan orang tua memuji, menghormati, dan mencintai anak dengan
bersyarat,yaitu sejauh anak itu berpikir dan bertingkah laku seperti
dikehendaki orangtua.
Unconditional
positive regard (tak
bersyarat). Unconditional positive regard disini anak tanpa syarat
apapun dihargai dan diterima sepenuhnya.
Rogers
menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami
penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena
nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak
bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.
Setelah self dan organism bisa menjadi suatu
kesatuan yang baik, namun ketika ia masuk ke lingkungan sosial luar yang
beperan sebagai medan phenomenal. Belum tentu ia dapat berkembang dengan
sebagaimana mestinya.Untuk
mengatasi tekanan yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat cara untuk
mengatasinya, yaitu melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalam incongruity maka
pada saat itu individu berada dalam situasi terancam. Menjelang situasi yang
mengancam itu individu akan merasa cemas. Salah satu cara menghindarinya adalah
dengan melarikan diri dalam bentuk psikologis dengan menggunakan
pertahanan-pertahanan. Dua macam cara pertahanan adalah pengingkaran dan
distorsi perseptual.Pengingkaran
adalah individu memblokir situasi yang mengancam melaluimenyingkirkan kenangan
buruk atau rangsangan yang memancing kenangan itu munculdari kesadaran (menolak
untuk mengingatnya). Distorsi perseptual adalah penafsiran kembali sebuah
situasi sedemikian rupasehingga tidak lagi dirasakan terlalu mengancam. Ketika
pertahanan yang dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya hancur
berkeping-keping disebut sebagai psikosis. Akibatnya perilaku individu menjadi
tidak konsisten, kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak nyambung, emosinya
tidak tertata, tidak mampu membedakan antara diri dan bukan diri serta menjadi
individu yang tidak punya arah dan pasif. Orang yang Berfungsi Sepenuhnya 1.
Keterbukaan pada Pengalaman
Keterbukaan
pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan
yang berasal dari dalam dan dari luar disampaikan ke system saraf organisme
tanpa distorsi atau rintangan.Orang
yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya; tidak ada segi
kepribadian tertutup. Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima
pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga dapat
menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsidan ungkapan baru.
Sebaliknya, kepribadian orang yang defensif, yang beroperasi menurut
syarat-syarat penghargaan adalah statis, bersembunyi di belakang
peranan-peranan, tidak dapat menerima atau bahkan mengetahui
pengalaman-pengalaman tertentu.Orang
yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional” dalam pengertian
bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif (misalnya,
baik kegembiraan maupun kesusahan) dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat
daripada orang yang defensif. 2.
Kehidupan
Eksistensial
Orang
yang berfungsi sepenuhnya, hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan, karena
orang yang sehat terbuka kepada semua pengalaman, maka diri atau kepribadian
terus-menerus dipengaruhi atau disegarkan oleh tiap pengalaman, akan tetapi
orang yang defensif harus mengubah suatu pengalaman baru untuk membuatnya
harmonis dengan diri; dia memiliki suatu struktur diri yang berprasangka dimana
semua pengalaman harus cocok dengannya.Rogers percaya
bahwa kualitas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat
esensial dari kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu
yang terjadi pada momen itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu
struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respons atas pengalaman momen
yang berikutnya. 3.
Kepercayaan
Terhadap Organisme Orang Sendiri
Prinsip
ini mungkin paling baik dipahami dengan menunjuk kepada
pengalaman Rogers sendiri. Dia menulis “apabila suatu aktivitas
terasa seakan-akan berharga atau perlu dilakukan, maka aktivitas itu perlu
dilakukan. Dengan kata lain saya telah belajar bahwa seluruh perasaan
organismik saya terhadap suatu situasi lebih dapat dipercaya daripada pikiran
saya?”.Dengan
kata lain, bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman
yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan, lebih dapat
diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual.Karena seluruh
kepribadian mengambil bagian dalam proses membuat keputusan, maka orang-orang
yang sehat percaya akan keputusan mereka, seperti mereka percaya akan diri
mereka sendiri. Sebaliknya orang-orang yang defensif membuat
keputusan-keputusan menurut larangan-larangan yang membimbing tingkah lakunya. 4.
Perasaan
Bebas
Rogers percaya
bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami
kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan
bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif
pikiran dan tindakan, dan juga memiliki perasaan berkuasa secara pribadi
mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak
diatur oleh tingkah laku, keadaan, atau peristiwa-peristiwa masa lampau, karena
merasa bebas dan berkuasa maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan
dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin
dilakukannya.Orang
yang defensif tidak memiliki perasaan-perasaan bebas. Orang ini dapat
memutuskan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu, namun tidak dapat
mewujudkan pilihan bebas itu ke dalam tingkah laku yang aktual. 5.
Kreativitas
Semua
orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Orang yang kreatif kerpakali
benar-benar menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari situasi khusus
apabila konformitas yang demikian itu akan membantu memuaskan kebutuhan merka
dan memungkinkan mereka mengmbangkan diri mereka sampai ke tingkat paling
penuh.Orang
yang defensif, yang kurang merasa bebas, yang tertutup terhadap banyak
pengalaman, dan yang hidup dalam garis-garis pedoman yang telah dikodratkan
adalah tidak kreatif dan tidak spontan.Rogers percaya
bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan
bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi
lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menanggulangi
perubahan-perubahan traumatis seklipun seperti dalam pertempuran atau
bencana-bencana alamiah. Sumber :Lindsay,Gardner.
Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian dan Behavioristik.
Kanisius : Yogyakarta Lindzey,Gardner
and Hall, Calvin, Introduction to Theories of Personalitry,New
York: John Wiley & Sons, Inc.,
1985 Sarwono,S.W.(2002).Berkenalan
dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh
Psikologi.Jakarta : Bulan Bintang. Schultz,Duane.(1991).
Psikologi Pertumbuhan.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. IV.
Teori Kepribadian Sehat Menurut Abraham Maslow Hirarki Kebutuhan Manusia Maslow telah
membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan
tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk
memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari
lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama
telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Hierarkinya
adalah sebagai berikut: Teori Kebutuhan Maslow 1. Kebutuhan
Fisiologis
Ini adalah
kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan
suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang
tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam
pencarian seseorang untuk kepuasan. 2. Kebutuhan
Keamanan
Ketika semua
kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku,
kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran
keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi
dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan
tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman. 3. Kebutuhan
Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan
untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan
untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang
mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan
kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki. 4.
Kebutuhan Esteem
Ketika tiga
kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan.
Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat
penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas,
berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain.
Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai
orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak
berdaya dan tidak berharga. 5. Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Ketika semua
kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk
aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai
orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk
dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair
harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda
kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya,
gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau
kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang.
Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk
aktualisasi diri. 6. Kepribadian
Sehat Menurut Maslow
Abraham Maslow
mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah Individu yang dapat
mengaktualisasikan dirinya. Individu yang sehat adalah individu yang dapat
mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang artinya mengaktualisasikan
diri secara optimal. Mereka dapat kebutuhan untuk memenuhi potensi-potensi yang
mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Syarat untuk
dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya adalah memenuhi hierarki kebutuhan
yang diatas. Meta Needs Meta needs (meta kebutuhan) merupakan
keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri
bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah
tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain,
keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya
khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk
memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama
seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
Deficiency Needs Sedangkan Deficiency
needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi
kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan
ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini
meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga
diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan
penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan
penyakit, dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas
memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan
kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak
aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat. Ciri-ciri Actualized People 1.
Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
2.
Menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam.
3.
Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
4.
Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berfokus
pada masalah.
5.
Mempunyai kebutuhan akan privasi.
6.
Memiliki kemandirian.
7.
Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru.
8.
Mengalami pengalaman-pegalaman puncak.
9.
Memiliki keterikatan sosial.
10. Memiliki hubungan
interpersonal yang kuat.
11. Memiliki sikap yang
demokratis
12. Mempunyai kemampuan untuk
membedakan antara cara dan tujuan.
13. Memiliki rasa humor yang
filosofis.
14. Mempunyai kreativitas
15. Tidak memilik enkulturasi
yang diharuskan oleh kultur.
Sumber: http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/Schultz, D.
(1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: KANISUSSamsyu Yusuf dan
Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda
V.
PENDAPAT FROMM
Fromm
adalah ahli teori pertama yang dibicarakan sampai sekarang yang menyamakan
kesehatan psikologi dan kesehatan mental dengan kebahagiaan. Kebahagiaan merupakan
suatu bagian integral dari kepribadian sehat, bukan suatu hasil sampingan yang
terjadi kebetulan. Kebahagiaan merupakan hasil dari kehidupan produktif dan
membantu serta memajukan juga tingkat-tingkat produktifitas yang lebih tinggi.
Kebahagiaan sungguh-sungguh merupakan suatu bagian dari kehidupan sehat
sehingga dapat diambil sebagai bukti dari tingkat kesehatan psikologis yang
telah dicapai seseorang. Fromm mengembangkan dan memperhalus teorinya sendiri
tentang kepribadian. Sistemnya menggambarkan kepribadian sebagai yang
ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam masa
kanak-kanak dan juga kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi
perkembangan spesies manusia. A.
Pengertian
Dasar Teori Dari Fromm
Teori
Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana
pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika
masyarakat tertentu telah membentuk para anggotanya sehingga karakter tiap
anggota tersebut sesuai dengan hasil yang ada pada masyarakat. Fromm
mengembangkan teorinya bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad
maka mereka juga makin merasa kesepian. Jadi kebebasan menjadi keadaan yang
negative dari mana manusia melarikan diri. Pengertian
kepribadian sehat dan produktifitas benar-benar menghasilkan sesuatu dan
merupakan hasil yang sangat penting dari orang yakni diri : ·
Dengan
orang-orang yang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua
potensi,
·
Dengan
menjadi semua menurut kesanggupan mereka,
·
Dengan
memenuhi semua kapasitas mereka.
Dan
ada empat segi kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang
dimaksut Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi itu adalah : ·
Cinta
yang produktif : Suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana partner
dapat mempertahankan individualitas mereka.
·
Pikiran
yang produktif : Meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas.
·
Kebahagiaan
: Merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan
orientasi produktif, kebahagiaan itu menyertai seluruh kegiatan
produktif.
a.
Suara
Hati otoriter : Penguasa dari luar yang diinternalisasikan yang memimpin
tingkah laku orang itu.
b.
Suara
Hati Humanistik : Suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari
luar.
Untuk
memahami bagaimana hal ini terjadi kita harus membicarakan alternative lain
yang dikemukakan oleh Fromm yakni : 1.
Orientasi
reseptif Ex : kebudayaan budak dimana budak-budak hanya dapat bertindak secara
reseptif dan pasif terhadap tuannya.
2.
Orientasi
eksploitatif Ex : masyarakat totaliter atau fasis suatu lingkungan dimana
pemimpin pemimpin yang kuat dan bersifat menguasai memerintah dengan
kekerasan.
3.
Orientasi
penimbunan Ex : masyarakat yang membantu perkembangan tata susila penghematan
dari orang protesan inggris yang fanatic dan dimana kerja keras serta
penghematan merepakan keutamaan, mengembangkan orientasi ini.
4.
Orientasi
pemasaran Ex : kualitas-kualitas iuran senyum, ramah, kelihatan sebagai
orang-orang baik, tertawa atas lelucon lebih penting daripada kualitas
dalam.
Fromm
tidak menguraikan tingkah laku yang khusus dari orang tua yang bertanggung
jawab terhadap timbulnya mekanisme pelarian diri ini. Tetapi ia menunjukan
dengan jelas pentingnya cara orang tua memperlakukan anak untuk kesehatan
psikologis & mental khususnya selama 5 thn pertama kehidupan. Interpretasi
Fromm tentang sumber dari kepribadian sehat menekankan pengaruh yang kuat dari
kekuatan sosial, ekonomi, dan politik pada individu. Pada peranan sosial dalam
membentuk kepribadian ditunjang oleh bacaan tentang sejarah dan pengalaman
pribadi kita. Pendirian
Fromm memberikan harapan kepada kita semua. Perjuangan bawaan untuk kesehatan
mental yang sangat kuat. Tentu kekuatan mental yang menghambat produktivitas
membuktikan bahwa timbulnya gangguan emosional dalam zaman kita meningkatkan
tetapi kesehatan, dan cinta kadang-kadang menang atas perlawanan yang keras
tsb. Kepribadian produktif dari Fromm seperti berpijak dengan kuat pada
kenyataan. Orang yang sehat mengamati dunia secara objektif, tidak seperti
orang yang berfungsi sepenuhnya. Orang yang produktif tidak hidup dalam dunia
subjektif buatan mereka sendiri tetapi berada dalam dan dari dunia yang nyata.
Keputusan diambil dan dipilihan diadakan bukan nanya karena dirasa baik tetapi
karena tampaknya secara logis tepat dan benar. Kepribadian
sehat Fromm yang saya rasa menarik adalah perjuangan kita untuk mengembangkan
dan memenuhi semua kemampuan kita. Orang sehat dan produktif yg kuat dan
sepenuhnya menggunakan,merentangkan memperpanjangkan, dan mengembangkan
kualitas yang unik. Saya melihat perasaan untuk mengontrol dan menguasai diri
sendiri dan nasib sendiri. Fromm menegaskan sekali lagi petunjuk ini dalam
suatu kerangka observasi-observasi psikoanalitis tentang individu dan interpretasi
sendiri tentang sejarah manusia. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif
memimpin dan mengatur diri sendiri. B.
Kepribadian
yang sehat menurut Fromm
Kepribadian
sehat menurut Erich fromm adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat
merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan
seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat
kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai. Fromm
telah memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. ·
Orang
yang demikian mencintai sepenuhnya,
·
Kreatif,
·
Memiliki
kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang,
·
Mengamati
dunia dan diri secara objektif,
·
Memiliki
suatu perasaan identitas yang kuat,
·
Berhubungan
dengan dan berakar didunia,
·
Subjek
atau pelaku dari diri dan nasib, dan
·
Bebas
dari ikatan-ikatan sumbang.
Selain
itu juga ia menyebut kepribadian yang sehat yaitu : orientasi produktif, yakni
suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dan orang yang
mengaktualisasikan diri. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukan
bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum yang meliputi semua segi kehidupan,
respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda,
dan peristiwa-peristiwa, di dunia dan juga terhadap diri. Fromm melihat
kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa
kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan
menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan
masyarakat. Kesehatan
psikologis dan mental tidak begitu banyak merupakan usaha individu jika
dibandingkan dengan usaha masyarakat. Faktornya ialah bagaimana suatu
masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia. Suatu masyarakat
yang sehat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain,
menjadi produktif, dan kreatif. Mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan
objektivitas timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya. Fromm
percaya bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan yang melekat pada diri kita
untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional, suatu kecenderungan bawaan untuk
kehidupan yang produktif, untuk keharmonisan dan cinta. Kesehatan jiwa dan
mental pada kopdrat masyarakat berarti mengemukakan definisinya sendiri tentang
kesehatan jiwa ini dapat berbeda-beda sesuai dengan waktu dan tempat yang
berbeda. Seperti contoh tingkah laku dianggap tepat atau sehat kalau menabung
dan menimbun. Perkembangan dari kepribadian sehat historisnya, Fromm melukiskan
hakikat keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberartian. Fromm berbicara
tentang pembagian eksistensi dan pembagian dalam kodrat manusia sebagai akibat
dari evolusi kita dari binatang-binatang yang lebih rendah suatu proses yang
membiarkan kita menjadi sungguh-sungguh tetapi mengorbankan rasa aman dan rasa
memiliki. Menurut Fromm kita adalah makhluk yang unik dan kesepian. Tidak
seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita terikat pada mekanisme
instinktif. Fromm percaya bahwa kerekatan antara kebebasan dan keamanan ini
terulang dalam sejarah spesies manusia, dan juga dalam perkembangan setiap
manusia. Dalam
setiap sejarah yang berturut-turut karena manusia semakin bebas dari tekanan
sosial dan agama yang kaku jurang antara kebebasan dan keamanan menjadi lebih
lebar. Masalah dasar yang menantang kita semua adalah menemukan suatu pemecahan
terhadap dikotomi-dikotomi dalam eksistensi kita dan menemukan bentuk-bentuk
baru kesatuan dengan alam dengan orang-orang lain, dan diri sendiri. Seluruh
eksistensi manusia ditentukan oleh pilihan yang tak terelakan antara “ regresi
dan progresi”. Sebagai organisme yang hidup kita didorong untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan, kehausan, dan seks yang
mendoronhg semua. Kita lebih fleksibel dalam memuaskan kebutuhan ini, kebutuhan
tersebut juga tidak berbeda antara diri kita yang lebih rendah. Semua manusia
sehat dan didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut. Orang
yang mempunyai kepribadian sehat dapat memuaskan kebutuhan psikologisnya secara
kreatif dan produktif. Sedangkan orang yang sakit dapat memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya dengan cara irasional. Fromm mengemukakan lima kebutuhan
antara lain : 1.
Hubungan 2.
Transedensi 3. Berakar 4. Perasaan
identitas 5. Kerangka
orientasi. Kita
telah membicarakan cara-cara yang sehat dari pemuasan lima kebutuhan dalam
teorinya. Teori ini memberikan kita suatu ide tentang kodrat kepribadian yang
sehat. Dan cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhanini ialah individualitas
proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu. Sejauh mana
masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri tergantung pada
bagaimana kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga,suku,
atau bangsa kita. C. Ciri-ciri
Kepribadian Sehat
a.
Need
For RelatednessManusia yang
menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan ikatan satu sama lain
menjadikan manusia menemukan keserasian baru yang lebih manusiawi sebagai ganti
pramanusiawi yang sudah hilang dan tidak bisa diperoleh kembali.Sebagai
akibatnya,manusia harus mencari ikatan-ikatan baru dengan orang lain dan
menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantikan
ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Menurut Fromm,pemuasan kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain sangat penting untuk kesehatan psikologis.b.
Need
for IdentityManusia sebagai
individu yang unik membutuhkan perasaan identitas.Masing –masing individu
memiliki tingkat kesadaran diri dan pengetahuan tentang kemampuannya.Cara yang
sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan individualitas,suatu
proses di mana seseorang mencapai perasaan tertentu tentang identitas
diri.Orang yang perasaan individualitasnya berkembang dengan baik akan dapat
mengontrol kehidupannya sendiri. c.
Need
for TrancendenceMenjadi pencipta
(transcendency): Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya,
mereka kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang
membuatnya meras tak berdaya.Orang ingin mengatasi perasaan takut dan
ketidakpastian menghadapi kemarahan dan ketakmenentuan semesta.Orang
membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat pasif dikuasai
alam menjadi aktif,bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi
pencipta. Seperti menjadi keterhubungan,transendensi bisa positif (menciptakan
sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu). d.
Need
for RootednessMenurut
Fromm,cara yang yang positif adalah dengan membangun perasaaan persaudaraan
dengan sesama umat manusia,yaitu dalam masyarakat. e.
Frame
of Orientation and DevotionPencarian
perasaan diri yang unik adalah suatu pencarian atau konteks di mana seseorang
menginterpretasikan semua gejala dunia.Dasar ideal krangka orientasi adalah
pikiran,yaitu sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran
realistis dan objektif tentang dunia. Struktur
Kepribadian Menurut Erich Fromm Fromm
menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif dan yang
tidak sehat adalah yang berorientasi non produktif. ·
Orientasi
ProduktifTipe
karakter yang mengutamakan kehidupan.Dalam pandangan Fromm,orang tipe ini
mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang lain dengan
cinta,dengan akal dan contoh.Aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan
orientasi produktif menurut fromm:1.
Cinta
yang produktif :
suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana patner-patner dapat
mempertahankan individualitas mereka.Mencintai berarti bersungguh-sungguh
memperhatikan kesejahteraan mereka,serta membantu pertumbuhan dan perkembangan
mereka.Cinta yang produktif merupakan suatu kegiatan bukan suatu nafsu,tidak
terbatas pada cinta erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan atau cinta
keibuan.
2.
Pikiran
yang produktif :
meliputi kecerdasan,pertimbangan dan objektifitas.Pikiran yang produktif
berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajarinya,bukan pada kepingan-kepingan
dan potongan-potongan gejala yang terpisah.Menurut fromm semua penemuan dan
wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif dimana para pemikir didorong
oleh ketelitian,respek dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh
permasalahan yang ada.
3.
Kebahagiaan : suatu bagian integral dan hasil
kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif.kebahagiaan bukan semata-mata
suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan, melainkan juga suatu kondisi
yang meningkatkat seluruh organism menghasilkan perubahan gaya hidup, kesehatan
fisik,dan pemenuhan potensi seseorang.
4.
Suara
Hati : sendi
yang penting dalam menggerakkan manusia menurut orientasi produktif.Fromm
membedakan suara hati dalam dua tipe, yaitu suara hati otoriter dan suara hati
humanistis.
· Orientasi non-Produktif
Fromm
membagi orientasi non produktif ke dalam lima tipe karakter manusia, yaitu:1.
Tipe
Karakter Menerima(Receptive Character Type) dalam pandangan fromm,tipe karakter
menerima adalah orang yang percaya sumber segala kepuasan terletak diluar diri
mereka sendiri.Kebayakan karakter demikian periang dan bersahabat.
2.
Tipe
Karakter Eksploitatif(Exploitative Character type) Fromm percaya bahwa individu dengan
tipe eksploitatif melakukan relasi yang tidak produktif terhadap
sesama.Akibatnya,mereka mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuannya.
3.
Tipe
karakter Penimbun(Hoarding Character Type) Tipe karakter ini memiliki
kepercayaan kecil akan kebaikan di dunia luar.
4.
Tipe
Karakter Nekrophilia (Necrophilious Character Type) Mereka adalah tipe orang yang
tertarik dan berpenampilan pada segala bentuk kematian.Mereka senang berbicara
soal penyiksaan,kematian dan penguburan. Lebih jauh mereka sangat terikat
dengan kekuatan dan kekuasaan.
5.
Tipe
Karakter Pasar (Marketing Character Type) Fromm mengatakan bahwa orientasi ini hanya berkembang
pada masyarakat industri.
Sumber: Schultz, Duane.
1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta : KanisiusSemiun Siswanto. S.
Psi. Msi. 2007. Kesehatan Mental, Konsep, Cakupan dan Perkembangan. Yogyakarta
: Penerbit Andi. staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/…./kesehatan–mental.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar