Sabtu, 09 April 2016

TEORI KEPRIBADIAN KESEHATAN

    

TEORI KEPRIBADIAN KESEHATAN

I.         Aliran Humanistik
 Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Humanistik berkembang menjadi a third force atau a third power atas reaksi terhadap dua aliran psikologi sebelumnya yaitu behaviorisme dan psikoanalismeatau psikoanalisa. Psikologi behaviorisme dipelopori oleh ivan Pavlov, behaviorisme merupakan aliran yang mempelajari perilaku individu yang diamati dengan tujuan untuk meramalkan dan mengontrol tingkah laku individu tersebut. Behaviorisme memandang manusia ibarat makhluk mekanistik yang dikendalikan kekuatan dari luar dirinya.Psikoanalisis adalah aliran yang dipelopori oleh psikoanalisis ala freud. Merupakan aliran psikologi yang mencari akar atau sebab tingkah laku manusia dalam motivasi dan konflik yang ada di dalam bawah sadar. Psikologi behaviorisme dan psikoanalisis tidak memosisikan manusia sebagai manusia keduanya tidak bisa menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif dan penentu seperti: cinta, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi. Kekosongan inilah yang diisi oleh psikologi humanistikseperti yang dikemukakan oleh Victor E frankl “saya pikir, sudah saatnya kita mengakui kenyataan bahwa manusia bukan sekedar mekanisme atau hasil pelaziman kita harus mengakui kemanusiaan manusia”. Kini saatnya kita mengakui bahwa manusia adalah wujud yang selalu mencari makna dan akan terlanda keresahan hati bila makna yang dicarinya belum ditemukan.Pada dasarnya, perkembangan psikologi humanistik bermula dari ajaran Santo Thomas Aquinas, tentang adanya kemauan bebas (freewill) manusia da tanggung jawab atas tindakan mereka. Namun dalam perkembangan selanjutnya, psikologi humanistik dipandang sebagai a new trend karena merupakan aliran psikologi paling menonjol pada tahun 1960-an.Dalam mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat memerhatikan dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi dengan menitikberatkan pada kebesaran individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya. Nilai-nilai tanggung jawab personal, otonomi, tujuan, dan pemaknaan.Dalam hal itu James Bugental(1964) mengemukakan lima dalil utama psikologi humanistic yaitu: 1.     Keadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen.
2.     Manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya.
3.     Manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain.
4.     Manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya.
5.     Manusia memiliki kesadaran dan sengajauntuk mencari makna, nilai, dan kreativitas.
 Fokus utama secara psikologi humanistik dalam bidang pendidikan yaitu mengembangkan aspek individu secara totalitas, baik fisik, intelektual, emosional maupun social serta bagaimana seluruh aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi balajar serta motivasi belajarsiswa dalam mengaktualisasikan diri. Psikologi humanistic berpandangan bahwa manusia memiliki kekayaan jiwa yang sarat dengan potensi-potensi yang haus dikembangkan oleh karena itu psikologi harus lebih manusiawi mempelajari masalah-masalah kemanusiaan yang mencakup unsure kesadaran dan ketidak sadaran. Disamping itu manusia dipandang sebagai makhluk yang aktif bebas menentukan perilakunya sendiri karena memiliki kekuatan di dalam dirinya yang mendorong kearah aktualisasi diri dengan potensi-potensi yang dimilikinya.Slavin mengmukakan bahwa pendidikan humanistik berarti pendidikan yang bercorak kemanusiaan. Tokoh yang menggagas pertama kali pendidikan humanistik dengan nilai-nilai kemanusiaan adalah Jean Jacques Rousseau dengan ide nya yang berbunyi “ man is good by nature and must discover that nature and follow it“ artinya manusia pada hakekat nya lebih baik, oleh karena itu hakekat tersebut harus ditemukan dan diikuti. Tokoh lain yang dianggap memberkan pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan sekarang adalah Jhon Dewey, Abraham Maslow dan Carl R. Rogers.Dalam pendidikan humanistik, ada beberapa hal pokok yang mendasar yaitu:1.      Siswa harus memiliki pegangan substansial (a substantial hand) tentang arah pendidikan yang dilakukan, baik dalam hal memilih pelajaran dan tentang cara mempelajarinya.
2.      Adanya unsur rasa dan unsur cipta yang harus diperhatikan dan perlu dikembangkan dalam proses belajar mengajar karena kedua unsur tersebut terjadi  secara stimulant yakni ketika siswa berfikir pada saat itu juga mereka merasa. Hal tersebut menuntut agar seorang pendidik yang biasanya lebih banyak berperan sebagai fasilitator dari pada pemberi ilmu pengetahuan, agar tidak menciptakan jarak social dngan siswanya melainkan menjadi siswa senior yang selalu siap menjadi nara sumber, konsultan dan sebagai juru bicara.
3.      Pendidik harus menciptakan lingkungan kelas yang dapat menjamin proses belajar mengajar, sebab salah satu ciri kelas humanistik adalah lingkungan kelas yang aman dan nyaman agar siswa merasa yakin bahwa mereka dapat belajar dan dapat mengeerjakan hal-hal positif.
4.      Pendidikan humanistik diharapan untuk dapat membantu siswa agar mencapai perwujudan dirinya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimilikinya, sehingga tujuan humanistic dapat tercapai yaitu tercapainya derajat manusia yang mampu mengaktualisasikan dirinya ditengah kehidupan masyarakat sesuai potensi yang dimilikinya.
Menurut Rogers ciri belajar terdiri dari:1.     Belajar yang bermakna
Yaitu belajar yang terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik.2.     Belajar yang tidak bermakna
Yaitu belajar yang terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek aliran, akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.Rogers juga mengemukakan berapa prinsip belajar yang penting yaitu:1.       Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu terhadap dunianya dan keinginan yang mendalam untuk mengekplorasi dan asimilasi pengalaman baru.
2.       Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan siswa.
3.       Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar.
4.       Belajar secara psrtisipatif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif dan orang yang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri.
5.       Belajar atas prakarsa diri sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama.
6.       Kebebasan, kreatifitas dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri dan evaluasi dari orang lain tidak brgitu penting.
Menurut rogers peranan guru dalam kegiatan belajar siswa, menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam:a.     Membantu menciptakn iklim kelas yang kondusif, agar siswa bersifat positif terhadap belajar.
b.     Membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan siswa untuk belajar.
c.     Membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan pendorong belajar.
d.     Menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa.
e.     Menerima pertanyaan dan pendapat serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana adanya.
Kelebihan dan Kekurangan Teori belajar Humanistik Kelebihannya:a.     Siswa akan maju menurut iramanya sendiri dengan suatu perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu untuk mencapai suatu perangkat tujuan yang telah ditentukan pula karena para siswa bebas menetukan cara mereka sendiri dalam mencapai tujuan mereka sendiri.
b.     Pendidik aliran Humanistik mempunyai perhatian yang murni dalam pengembangan anak-anak (perbedaan dari per individu)
c.     Ada perhatian yang kuat terhadap pertumbuhan pribadi dan perkembangan siswa secara individual dan hubungan-hubungan manusia ini adalah suatu uasaha untuk mengimbangi keadaan-keadaan baru yang selalu yang di jumpai oleh siswa, baik di dalam masyarakat.
d.     Memperoleh pengetahuan secara meluas tentang sejarah, sastra, pengolahan strategi untuk berfikir produktif, karena pendekatan Humanistik merupakan suatu pengembangan nilai-nilai dan sikap pribadi yang yang dikehendaki secara sosial.
e.     Para siswa dapat memilih suatu pelajaran agar mereka dapat mencurahkan waktu mereka bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktivitas-aktivitas kreatif yang akan dilakukan.
  Kekurangannya:a.     Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.
b.     Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.
         II.         Pendapat Allport
  Teori – Teori Allport Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia dan sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanak. Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasaan dari teori Allport.Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar atau kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa yang neurotis.Kepribadian-kepribadian yang matang juga tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik pada masa kanak-kanak. Orang-orang neurotis terikat pada pengalaman masa kanak-kanak tetapi orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan intensi-intensi dan antisipasi kearah masa depan. Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini yang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.Dalam teori, Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.            Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus-menerus akan variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan baru. Mereka tidak suka akan hal-hal yang rutin dan mereka mencari pengalaman-pengalaman baru, semuanya ini menghasilkan tegangan. Akan tetapi Allport percaya bahwa hanya melalui pengalaman-pengalaman dan resiko-resiko yang menimbulkan tegangan ini, manusia dapat bertumbuh. Dalam pandangan Allport, ia yakin bahwa kepribadian yang sehat tidak perlu menjadi orang yang bersenang-senang dan bahagia secara jasmani dan rohani, tetapi kita harus mengembangkan suatu motif yang baru untuk menggantikan motif yang lama supaya kepribadian tetap sehat. Perkembangan Proprium             Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego yang telah dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian. Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Fungsi-fungsi ini termasuk :1.     Perasaan jasmaniah yakni kita tidak dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri, contohnya bayi tidak dapat membedakan antara “diri” dengan dunia sekitarnya namun lambat laun dengan makin banyaknya kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman perceptual maka bayi itu akan dapat membedakan antara “diri” dengan dunia sekitarnya.
2.     Identitas diri yakni anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai orang yang terpisah dan anak mulai mempelajari namanya. Menurut Allport, segi yang sangat penting dalam sebuah identitas yaitu sebuah nama. Nama menjadi lambang dari kehidupan seseorang yang mengenal dirinya dan membedakannya dari yang lain.
3.     Harga diri yakni menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan sesuatu atas usahanya sendiri. Dia mulai menyelediki dan memuaskan persaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanupulasi dan mengubah lingkungannya itu. Intinya adalah kebutuhan anak akan otonomi. Hal ini kelihatan dalam tingkah lakunya yang negative sekitar usia 2 tahun, ketika anak kelihatan menentang segala sesuatu yang dikehendaki orang tua untuk dilakukannya. Kemudian sekitar usia 6-7 tahun harga dirinya ditentukkan oleh semangat bersaing dengan kawan-kawan sebayanya.
4.     Perluasan diri yakni perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting.
5.     Gambaran diri yakni terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tanggung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribadiannya kelak. Selain itu juga, anak dapat melihat dirinya dan pendapat tentang dirinya dan ini dapat berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan anak melalui pujian dan hukuman yang diberikan kepada anak tersebut.
6.     Diri sebagai perilaku sosial yakni anak dapat belajar bahwa ia dapat memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan proses logis dan rasional dengan aturan-aturan dan harapan yang baru yang ia peroleh dari teman-temannya ataupun dari gurunya sebagai hasil belajar ketika ia sudah mulai bersekolah.
7.     Propriate striving yakni pembangunan tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes, distant goals. Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak atau dewasa?” dan “siapakah saya?”
 Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”. Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium. Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4-6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.    Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport
 Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.Kualitas kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:1.     Ekstensi sense of selfAdalah kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas, kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain, kemampuan merencanakan masa depan dengan penuh harapan dan rencana, kemampuan mengerjakan sesuatu secara aktif. Semakin banyak seseorang terlibat dalam kegiatan maka semakin sehat secara psikologis juga dia.2.     Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Adalah kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang atau suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa)3.     Penerimaan diri/ Keamanan emosional
Adalah kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebihan dalam hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri atau dapat mengontrol emosi mereka, perasaan proporsional.4.     Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Adalah kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Mereka memandang dunia mereka secara objektif  dan menerima realitas sebagaimana adanya.5.     Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas
Adalah kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian serta tanggung jawab penuh dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, memiliki dedikasi dan komitmen yang kuat dalam penyelesaiaan tugas dan keterampilan tersebut.6.     Objektifikasi diri: insight dan humorAdalah kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Orang yang sehat adalah yang terbuka pada pendapat orang lain, memiliki pandangan yang positif dan memiliki wawasan diri yang tinggi terhadap dirinya dalam merumuskan suatu gambaran yang objektif. Selain itu adanya korelasi yang tinggi antara wawasan diri dengan humor, humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.7.     Filsafat Hidup
Orang yang sehat melihat kedepan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana jangka panjang maka daripada itu dibutuhkannya suatu nilai-nilai dan suara hati yang kuat untuk dapat mencapai semuanya itu.    III.         PENDAPAT ROGERS
 Perkembangan Kepribadian “Self” Self atau self concept adalah konsep menyeluruh yang terorganisir mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Self concept menggambarkan konsep orang mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya, pandangan diri dalam berbagai perannya dalam kehidupan dan dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal.
Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self, sehingga dapat dikatakan self merupakan struktur kepribadian yang sebenarnya. Carl Rogers mendeskripsikan the self  atau self-structure sebagai sebuah konstruk yang menunjukan bagaimana setiap individu melihat dirinya sendiri. Self ini dibagi 2 yaitu :Real Self adalah keadaan diri individu saat ini. Ideal Self adalah keadaan diri individu yang ingin dilihat oleh individu itu sendiri atau apa yang ingin dicapai oleh individu tersebut.Perhatian Rogers yang utama adalah bagaimana organisme dan self dapat dibuat lebih kongruen/ sebidang. Artinya ada saat dimana self berada pada keadaan inkongruen,  kongruensi self ditentukan oleh kematangan, penyesuaian, dan kesehatan mental, self yang kongruen adalah yang mampu untuk menyamakan antara interpretasi dan persepsi “self I” dan “self me” sesuai dengan  realitas dan interpretasi self yang lain. Semakin lebar jarak antara keduanya, semakin lebar ketidaksebidangan ini. Semakin besar ketidaksebidangan, maka semakin besar pula penderitaan yang dirasakan dan jika tidak mampu maka akan terjadi ingkongruensi atau mal-adjustment atau neurosis. Misalkan anda memiliki ideal selfsebagai orang yang memiliki bentuk tubuh ideal serta memiliki prestasi yang tinggi dibanding teman –teman anda, tetapi nyatanya real self anda adalah orang yang tidak memiliki bentuk tubuh yang ideal serta prestasi anda adalah rata-rata dengan teman-teman anda maka akan ada kesenjangan antara real self dan ideal self yang dapat menimbulkan kecemasan.Bila seseorang, antara “self concept”nya dengan organisme mengalami keterpaduan, maka hubungan itu disebut kongruen (cocok) tapi bila sebaliknya maka disebut Inkongruen (tidak cocok) yang bisa menyebabkan orang mengalami sakit mental, seperti merasa terancam, cemas, defensive dan berpikir kaku serta picik. Sedangkan ciri-ciri orang yang mengalami sehat secara psikologis (kongruen), dalam Syamsu dan Juntika (2010:145) disebutkan sebagai berikut :1.     Seseorang mampu mempersepsi dirinya, orang lain dan berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungannya secara objektif
2.     Terbuka terhadap semua pengalaman, karena tidak mengancam konsep dirinya
3.     Mampu menggunakan semua pengalaman
4.     Mampu mengembangkan diri ke arah aktualisasi diri (fully functioning person).
 Bagian dari medan fenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri dari pola-pola pengamatan dan penilaian sadar atas diri sendiri.Berkembang dari interaksi dengan lingkunganIndividu berperilaku dengan cara yang selaras/ konsisten dengan selfPengalaman yang tidak selaras dengan self dianggap sebagai ancamanSelf mungkin berubah sebagai hasil dari maturation dan proses belajar  Peranan Positive Rogard Dalam Pembentukan Kepribadian Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain (warmth, liking, respect, sympathy & acceptance, love & affection). Kebutuhan ini disebut need for positive regardPositive regard terbagi menjadi 2 yaitu:Conditional positive regard (bersyarat)  Conditional positive regard atau penghargaan positif bersyarat misalnya kebanyakan orang tua memuji, menghormati, dan mencintai anak dengan bersyarat,yaitu sejauh anak itu berpikir dan bertingkah laku seperti dikehendaki orangtua.
Unconditional positive regard (tak bersyarat). Unconditional positive regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai dan diterima sepenuhnya.
Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan. Setelah self dan organism bisa menjadi suatu kesatuan yang baik, namun ketika ia masuk ke lingkungan sosial luar yang beperan sebagai medan phenomenal. Belum tentu ia dapat berkembang dengan sebagaimana mestinya.Untuk mengatasi tekanan yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat cara untuk mengatasinya, yaitu melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalam incongruity maka pada saat itu individu berada dalam situasi terancam. Menjelang situasi yang mengancam itu individu akan merasa cemas. Salah satu cara menghindarinya adalah dengan melarikan diri dalam bentuk psikologis dengan menggunakan pertahanan-pertahanan. Dua macam cara pertahanan adalah pengingkaran dan distorsi perseptual.Pengingkaran adalah individu memblokir situasi yang mengancam melaluimenyingkirkan kenangan buruk atau rangsangan yang memancing kenangan itu munculdari kesadaran (menolak untuk mengingatnya). Distorsi perseptual adalah penafsiran kembali sebuah situasi sedemikian rupasehingga tidak lagi dirasakan terlalu mengancam. Ketika pertahanan yang dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya hancur berkeping-keping disebut sebagai psikosis. Akibatnya perilaku individu menjadi tidak konsisten, kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak nyambung, emosinya tidak tertata, tidak mampu membedakan antara diri dan bukan diri serta menjadi individu yang tidak punya arah dan pasif. Orang yang Berfungsi Sepenuhnya 1.     Keterbukaan pada Pengalaman
 Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampaikan ke system saraf organisme tanpa distorsi atau rintangan.Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya; tidak ada segi kepribadian tertutup. Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsidan ungkapan baru. Sebaliknya, kepribadian orang yang defensif, yang beroperasi menurut syarat-syarat penghargaan adalah statis, bersembunyi di belakang peranan-peranan, tidak dapat menerima atau bahkan mengetahui pengalaman-pengalaman tertentu.Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional” dalam pengertian bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif (misalnya, baik kegembiraan maupun kesusahan) dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat daripada orang yang defensif. 2.     Kehidupan Eksistensial
 Orang yang berfungsi sepenuhnya, hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan, karena orang yang sehat terbuka kepada semua pengalaman, maka diri atau kepribadian terus-menerus dipengaruhi atau disegarkan oleh tiap pengalaman, akan tetapi orang yang defensif harus mengubah suatu pengalaman baru untuk membuatnya harmonis dengan diri; dia memiliki suatu struktur diri yang berprasangka dimana semua pengalaman harus cocok dengannya.Rogers percaya bahwa kualitas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada momen itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respons atas pengalaman momen yang berikutnya. 3.     Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
 Prinsip ini mungkin paling baik dipahami dengan menunjuk kepada pengalaman Rogers sendiri. Dia menulis “apabila suatu aktivitas terasa seakan-akan berharga atau perlu dilakukan, maka aktivitas itu perlu dilakukan. Dengan kata lain saya telah belajar bahwa seluruh perasaan organismik saya terhadap suatu situasi lebih dapat dipercaya daripada pikiran saya?”.Dengan kata lain, bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan, lebih dapat diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual.Karena seluruh kepribadian mengambil bagian dalam proses membuat keputusan, maka orang-orang yang sehat percaya akan keputusan mereka, seperti mereka percaya akan diri mereka sendiri. Sebaliknya orang-orang yang defensif membuat keputusan-keputusan menurut larangan-larangan yang membimbing tingkah lakunya. 4.     Perasaan Bebas
 Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan, dan juga memiliki perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan, atau peristiwa-peristiwa masa lampau, karena merasa bebas dan berkuasa maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.Orang yang defensif tidak memiliki perasaan-perasaan bebas. Orang ini dapat memutuskan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu, namun tidak dapat mewujudkan pilihan bebas itu ke dalam tingkah laku yang aktual. 5.     Kreativitas
 Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Orang yang kreatif kerpakali benar-benar menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari situasi khusus apabila konformitas yang demikian itu akan membantu memuaskan kebutuhan merka dan memungkinkan mereka mengmbangkan diri mereka sampai ke tingkat paling penuh.Orang yang defensif, yang kurang merasa bebas, yang tertutup terhadap banyak pengalaman, dan yang hidup dalam garis-garis pedoman yang telah dikodratkan adalah tidak kreatif dan tidak spontan.Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis seklipun seperti dalam pertempuran atau bencana-bencana alamiah. Sumber :Lindsay,Gardner. Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori                   Kepribadian dan Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta Lindzey,Gardner and Hall, Calvin, Introduction to Theories of Personalitry,New
          York: John Wiley & Sons, Inc., 1985 Sarwono,S.W.(2002).Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh
          Psikologi.Jakarta : Bulan Bintang. Schultz,Duane.(1991). Psikologi Pertumbuhan.Yogyakarta:Penerbit Kanisius.                      IV.         Teori Kepribadian Sehat Menurut Abraham Maslow Hirarki Kebutuhan Manusia Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Hierarkinya adalah sebagai berikut: Teori Kebutuhan Maslow 1.     Kebutuhan Fisiologis
 Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan. 2.     Kebutuhan Keamanan
 Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman. 3.     Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
 Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki. 4.     Kebutuhan Esteem
 Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga. 5.     Kebutuhan Aktualisasi Diri
 Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri. 6.     Kepribadian Sehat Menurut Maslow
 Abraham Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya. Individu yang sehat adalah individu yang dapat mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang artinya mengaktualisasikan diri secara optimal. Mereka dapat kebutuhan untuk memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Syarat untuk dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya adalah memenuhi hierarki kebutuhan yang diatas. Meta Needs Meta needs (meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
 Deficiency Needs Sedangkan Deficiency needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang  yang  kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat. Ciri-ciri Actualized People 1.     Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
2.     Menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam.
3.     Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
4.     Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berfokus pada masalah.
5.     Mempunyai kebutuhan akan privasi.
6.     Memiliki kemandirian.
7.     Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru.
8.     Mengalami pengalaman-pegalaman puncak.
9.     Memiliki keterikatan sosial.
10.  Memiliki hubungan interpersonal yang kuat.
11.  Memiliki sikap yang demokratis
12.  Mempunyai kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan.
13.  Memiliki rasa humor yang filosofis.
14.  Mempunyai kreativitas
15.  Tidak memilik enkulturasi yang diharuskan oleh kultur.
 Sumber: http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: KANISUSSamsyu Yusuf dan Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda                                V.         PENDAPAT FROMM
  Fromm adalah ahli teori pertama yang dibicarakan sampai sekarang yang menyamakan kesehatan psikologi dan kesehatan mental dengan kebahagiaan. Kebahagiaan merupakan suatu bagian integral dari kepribadian sehat, bukan suatu hasil sampingan yang terjadi kebetulan. Kebahagiaan merupakan hasil dari kehidupan produktif dan membantu serta memajukan juga tingkat-tingkat produktifitas yang lebih tinggi. Kebahagiaan sungguh-sungguh merupakan suatu bagian dari kehidupan sehat sehingga dapat diambil sebagai bukti dari tingkat kesehatan psikologis yang telah dicapai seseorang. Fromm mengembangkan dan memperhalus teorinya sendiri tentang kepribadian. Sistemnya menggambarkan kepribadian sebagai yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam masa kanak-kanak dan juga kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi perkembangan spesies manusia.  A.   Pengertian Dasar Teori Dari Fromm
 Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika masyarakat tertentu telah membentuk para anggotanya sehingga karakter tiap anggota tersebut sesuai dengan hasil yang ada pada masyarakat. Fromm mengembangkan teorinya bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad maka mereka juga makin merasa kesepian. Jadi kebebasan menjadi keadaan yang negative dari mana manusia melarikan diri. Pengertian kepribadian sehat dan produktifitas benar-benar menghasilkan sesuatu dan merupakan hasil yang sangat penting dari orang yakni diri :  ·      Dengan orang-orang yang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi,
·      Dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka,
·      Dengan memenuhi semua kapasitas mereka.
 Dan ada empat segi kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksut Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi itu adalah :  ·      Cinta yang produktif : Suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana partner dapat mempertahankan individualitas mereka.
·      Pikiran yang produktif : Meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas.
·      Kebahagiaan : Merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif, kebahagiaan itu menyertai seluruh kegiatan produktif.
 a.     Suara Hati otoriter : Penguasa dari luar yang diinternalisasikan yang memimpin tingkah laku orang itu.
b.     Suara Hati Humanistik : Suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar.
 Untuk memahami bagaimana hal ini terjadi kita harus membicarakan alternative lain yang dikemukakan oleh Fromm yakni :  1.     Orientasi reseptif Ex : kebudayaan budak dimana budak-budak hanya dapat bertindak secara reseptif dan pasif terhadap tuannya.
2.     Orientasi eksploitatif Ex : masyarakat totaliter atau fasis suatu lingkungan dimana pemimpin pemimpin yang kuat dan bersifat menguasai memerintah dengan kekerasan.
3.     Orientasi penimbunan Ex : masyarakat yang membantu perkembangan tata susila penghematan dari orang protesan inggris yang fanatic dan dimana kerja keras serta penghematan merepakan keutamaan, mengembangkan orientasi ini.
4.     Orientasi pemasaran Ex : kualitas-kualitas iuran senyum, ramah, kelihatan sebagai orang-orang baik, tertawa atas lelucon lebih penting daripada kualitas dalam.
 Fromm tidak menguraikan tingkah laku yang khusus dari orang tua yang bertanggung jawab terhadap timbulnya mekanisme pelarian diri ini. Tetapi ia menunjukan dengan jelas pentingnya cara orang tua memperlakukan anak untuk kesehatan psikologis & mental khususnya selama 5 thn pertama kehidupan. Interpretasi Fromm tentang sumber dari kepribadian sehat menekankan pengaruh yang kuat dari kekuatan sosial, ekonomi, dan politik pada individu. Pada peranan sosial dalam membentuk kepribadian ditunjang oleh bacaan tentang sejarah dan pengalaman pribadi kita.  Pendirian Fromm memberikan harapan kepada kita semua. Perjuangan bawaan untuk kesehatan mental yang sangat kuat. Tentu kekuatan mental yang menghambat produktivitas membuktikan bahwa timbulnya gangguan emosional dalam zaman kita meningkatkan tetapi kesehatan, dan cinta kadang-kadang menang atas perlawanan yang keras tsb. Kepribadian produktif dari Fromm seperti berpijak dengan kuat pada kenyataan. Orang yang sehat mengamati dunia secara objektif, tidak seperti orang yang berfungsi sepenuhnya. Orang yang produktif tidak hidup dalam dunia subjektif buatan mereka sendiri tetapi berada dalam dan dari dunia yang nyata. Keputusan diambil dan dipilihan diadakan bukan nanya karena dirasa baik tetapi karena tampaknya secara logis tepat dan benar.  Kepribadian sehat Fromm yang saya rasa menarik adalah perjuangan kita untuk mengembangkan dan memenuhi semua kemampuan kita. Orang sehat dan produktif yg kuat dan sepenuhnya menggunakan,merentangkan memperpanjangkan, dan mengembangkan kualitas yang unik. Saya melihat perasaan untuk mengontrol dan menguasai diri sendiri dan nasib sendiri. Fromm menegaskan sekali lagi petunjuk ini dalam suatu kerangka observasi-observasi psikoanalitis tentang individu dan interpretasi sendiri tentang sejarah manusia. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.  B.    Kepribadian yang sehat menurut Fromm
 Kepribadian sehat menurut Erich fromm adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai.  Fromm telah memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat.  ·      Orang yang demikian mencintai sepenuhnya,
·      Kreatif,
·      Memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang,
·      Mengamati dunia dan diri secara objektif,
·      Memiliki suatu perasaan identitas yang kuat,
·      Berhubungan dengan dan berakar didunia,
·      Subjek atau pelaku dari diri dan nasib, dan
·      Bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
 Selain itu juga ia menyebut kepribadian yang sehat yaitu : orientasi produktif, yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dan orang yang mengaktualisasikan diri. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum yang meliputi semua segi kehidupan, respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa, di dunia dan juga terhadap diri. Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.  Kesehatan psikologis dan mental tidak begitu banyak merupakan usaha individu jika dibandingkan dengan usaha masyarakat. Faktornya ialah bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia. Suatu masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain, menjadi produktif, dan kreatif. Mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitas timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.  Fromm percaya bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan yang melekat pada diri kita untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional, suatu kecenderungan bawaan untuk kehidupan yang produktif, untuk keharmonisan dan cinta. Kesehatan jiwa dan mental pada kopdrat masyarakat berarti mengemukakan definisinya sendiri tentang kesehatan jiwa ini dapat berbeda-beda sesuai dengan waktu dan tempat yang berbeda. Seperti contoh tingkah laku dianggap tepat atau sehat kalau menabung dan menimbun. Perkembangan dari kepribadian sehat historisnya, Fromm melukiskan hakikat keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberartian. Fromm berbicara tentang pembagian eksistensi dan pembagian dalam kodrat manusia sebagai akibat dari evolusi kita dari binatang-binatang yang lebih rendah suatu proses yang membiarkan kita menjadi sungguh-sungguh tetapi mengorbankan rasa aman dan rasa memiliki. Menurut Fromm kita adalah makhluk yang unik dan kesepian. Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita terikat pada mekanisme instinktif. Fromm percaya bahwa kerekatan antara kebebasan dan keamanan ini terulang dalam sejarah spesies manusia, dan juga dalam perkembangan setiap manusia.  Dalam setiap sejarah yang berturut-turut karena manusia semakin bebas dari tekanan sosial dan agama yang kaku jurang antara kebebasan dan keamanan menjadi lebih lebar. Masalah dasar yang menantang kita semua adalah menemukan suatu pemecahan terhadap dikotomi-dikotomi dalam eksistensi kita dan menemukan bentuk-bentuk baru kesatuan dengan alam dengan orang-orang lain, dan diri sendiri. Seluruh eksistensi manusia ditentukan oleh pilihan yang tak terelakan antara “ regresi dan progresi”. Sebagai organisme yang hidup kita didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan, kehausan, dan seks yang mendoronhg semua. Kita lebih fleksibel dalam memuaskan kebutuhan ini, kebutuhan tersebut juga tidak berbeda antara diri kita yang lebih rendah. Semua manusia sehat dan didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut.  Orang yang mempunyai kepribadian sehat dapat memuaskan kebutuhan psikologisnya secara kreatif dan produktif. Sedangkan orang yang sakit dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhannya dengan cara irasional. Fromm mengemukakan lima kebutuhan antara lain : 1. Hubungan 2. Transedensi 3. Berakar 4. Perasaan identitas  5. Kerangka orientasi.  Kita telah membicarakan cara-cara yang sehat dari pemuasan lima kebutuhan dalam teorinya. Teori ini memberikan kita suatu ide tentang kodrat kepribadian yang sehat. Dan cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhanini ialah individualitas proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu. Sejauh mana masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri tergantung pada bagaimana kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga,suku, atau bangsa kita.   C.    Ciri-ciri Kepribadian Sehat
 a.     Need For RelatednessManusia yang menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan ikatan satu sama lain menjadikan manusia menemukan keserasian baru yang lebih manusiawi sebagai ganti pramanusiawi yang sudah hilang dan tidak bisa diperoleh kembali.Sebagai akibatnya,manusia harus mencari ikatan-ikatan baru dengan orang lain dan menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Menurut Fromm,pemuasan kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain sangat penting untuk kesehatan psikologis.b.     Need for IdentityManusia sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas.Masing –masing individu memiliki tingkat kesadaran diri dan pengetahuan tentang kemampuannya.Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan individualitas,suatu proses di mana seseorang mencapai perasaan tertentu tentang identitas diri.Orang yang perasaan individualitasnya berkembang dengan baik akan dapat mengontrol kehidupannya sendiri. c.     Need for TrancendenceMenjadi pencipta (transcendency): Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya, mereka kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang membuatnya meras tak berdaya.Orang ingin mengatasi perasaan takut dan ketidakpastian menghadapi kemarahan dan ketakmenentuan semesta.Orang membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat pasif dikuasai alam menjadi aktif,bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi pencipta. Seperti menjadi keterhubungan,transendensi bisa positif (menciptakan sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu). d.     Need for RootednessMenurut Fromm,cara yang yang positif adalah dengan membangun perasaaan persaudaraan dengan sesama umat manusia,yaitu dalam masyarakat. e.     Frame of Orientation and DevotionPencarian perasaan diri yang unik adalah suatu pencarian atau konteks di mana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia.Dasar ideal krangka orientasi adalah pikiran,yaitu sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran realistis dan objektif tentang dunia. Struktur Kepribadian Menurut Erich Fromm Fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif dan yang tidak sehat adalah yang berorientasi non produktif. ·      Orientasi ProduktifTipe karakter yang mengutamakan kehidupan.Dalam pandangan Fromm,orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang lain dengan cinta,dengan akal dan contoh.Aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut fromm:1.     Cinta yang produktif : suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana patner-patner dapat mempertahankan individualitas mereka.Mencintai berarti bersungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka,serta membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.Cinta yang produktif merupakan suatu kegiatan bukan suatu nafsu,tidak terbatas pada cinta erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan atau cinta keibuan.
2.     Pikiran yang produktif : meliputi kecerdasan,pertimbangan dan objektifitas.Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajarinya,bukan pada kepingan-kepingan dan potongan-potongan gejala yang terpisah.Menurut fromm semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif dimana para pemikir didorong oleh ketelitian,respek dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh permasalahan yang ada.
3.     Kebahagiaan : suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif.kebahagiaan bukan semata-mata suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan, melainkan juga suatu kondisi yang meningkatkat seluruh organism menghasilkan perubahan gaya hidup, kesehatan fisik,dan pemenuhan potensi seseorang.
4.     Suara Hati : sendi yang penting dalam menggerakkan manusia menurut orientasi produktif.Fromm membedakan suara hati dalam dua tipe, yaitu suara hati otoriter dan suara hati humanistis.
 ·      Orientasi non-Produktif
 Fromm membagi orientasi non produktif ke dalam lima tipe karakter manusia, yaitu:1.     Tipe Karakter Menerima(Receptive Character Type) dalam pandangan fromm,tipe karakter menerima adalah orang yang percaya sumber segala kepuasan terletak diluar diri mereka sendiri.Kebayakan karakter demikian periang dan bersahabat.
2.     Tipe Karakter Eksploitatif(Exploitative Character type) Fromm percaya bahwa individu dengan tipe eksploitatif melakukan relasi yang tidak produktif terhadap sesama.Akibatnya,mereka mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuannya.
3.     Tipe karakter Penimbun(Hoarding Character Type) Tipe karakter ini memiliki kepercayaan kecil akan kebaikan di dunia luar.
4.     Tipe Karakter Nekrophilia (Necrophilious Character Type) Mereka adalah tipe orang yang tertarik dan berpenampilan pada segala bentuk kematian.Mereka senang berbicara soal penyiksaan,kematian dan penguburan. Lebih jauh mereka sangat terikat dengan kekuatan dan kekuasaan.
5.     Tipe Karakter Pasar (Marketing Character Type) Fromm mengatakan bahwa orientasi ini hanya berkembang pada masyarakat industri.
  Sumber:  Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta : KanisiusSemiun Siswanto. S. Psi. Msi. 2007. Kesehatan Mental, Konsep, Cakupan dan Perkembangan. Yogyakarta : Penerbit Andi. staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/…./kesehatan–mental.pdf‎                      


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar